BK154 Cahaya Kebijaksanaan/C4 Yukta

来自盧勝彥文集翻譯中心平台
跳到导航 跳到搜索
本页是页面BK154智慧的光環/C4感應翻译版本,翻译工作已完成100%。
其他语言:

Sudah menjadi rahasia umum bahwa dengan menekuni Sadhana Tantra, seseorang akan mudah memperoleh yukta

Alasan utama mengapa demikian adalah karena, seorang Vajracarya merupakan perpaduan dari Triratna yang terdiri dari Buddha, Dharma, dan Sangha, yang memiliki pahala yang tiada tara dari segenap Buddha. Kekuatan adhistananya luar biasa.

Kalau seorang Vajracarya yang telah mencapai pencerahan memberkati seseorang yang berkeyakinan tulus, walau orang tersebut belum pernah bersadhana,

ibaratnya bagai ada yang menuangkan Dharmapati dari sebuah kendi ke mangkuk kosong orang tersebut. Sehingga orang yang diberkati segera dipenuhi Dharmapati dan memperoleh kenikmatan yukta.

Dalam Tantrayana, sering ditemukan orang yang sama sekali belum pernah bersadhana namun segera memperoleh yukta begitu menerima abhiseka bersarana.

Jika seseorang berkali-kali mengalami fenomena yukta dalam menekuni Sadhana Tantra, kiranya tidak perlu merasa aneh. Hal tersebut adalah normal. Sadhaka hendaknya tetap menjaga keseimbangan batin, tidak bersikap berlebihan juga tidak menolaknya. Terjadi yukta ataupun tidak, dua-duanya baik adanya. Jangan terlalu melekat dengan hal semacam itu.

Jika seorang sadhaka mengalami yukta, boleh menceritakannya kepada Acarya atau sesama rekan vajra. Ada baiknya memohon petunjuk kepada Acarya, dan berbagi pengalaman dengan sesama rekan vajra untuk saling memotivasi. Sebaiknya jangan menceritakan pada orang luar. Mengapa? Karena orang luar belum tentu percaya. Malah akan mengundang cemohan yang kemudian membebani pikiran sendiri.

Selain itu, orang yang mengalami yukta diperingatkan agar tidak menjadi sombong dan tidak boleh memamerkan pengalaman yuktanya. Asal tahu saja, kesombongan itu adalah benih Mara.

Itulah sebab mengapa banyak orang menjadi kerasukan Mara sejak mengalami yukta, yang berakibat semakin bersadhana, semakin menyimpang pula dari Pandangan Benar dan sama sekali tidak sadar bahwa dirinya menjadi sesat.

Jika menjaga kesucian perbuatan, ucapan, dan pikiran lalu memperoleh yukta adalah hal yang wajar.

Demikian pula jika menekuni Sadhana Tantra lalu memperoleh yukta dari para Dharmapala adalah hal yang wajar. Jangan sekali-kali mengira bahwa hal itu berarti telah mencapai tingkat tertinggi atau telah melampaui rekan-rekan sedharma, melampaui bhiksu-bhiksuni, dan Acarya. Begitu pikiran itu timbul, dirinya akan menjadi sesat!